Senin, 02 Mei 2011

SEJARAH TERJADINYA DUSUN BRIGASAN

Pada tanggal 28 Maret 1830 setelah terjadi pertempuran,akhirnya pengikut setia P. Diponegoro berdomisili disekitar tempat pertempuran di kecamatan tempuran salah satunya Kyai Hanggaswiryo yang dikenal dengan nama Mbah Bergas atau Kyai Bergas.
Kyai Bergas dimakamkan di Dusun Brigasan Desa Tugurejo Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang.

SEJARAH DUSUN BRIGASAN

Setelah Kyai Bergas Bertempat tinggal di Dusun Brigasan tepatnya di bawah perempatan Bukit Punggang Wetan kira-kira dibawah jalan menuju makam Brigasan. Waktu itu Kyai bergas tinggal bersama saudaranya yang sering disebut Mbah Gabah yg bertempat tinggal di Dusun Gabahan yaitu seseorang yg memiliki sawah luas sehingga selalu panen padi yang cukup melimpah (padi=jawanya gabah).
Karena tempat Mbah Gabah tersebut penuh dengan padi maka tempat tersebut dinamakan Gabahan
Pada suatu waktu Mbah Gabah merasa bahwa dirinya kaya akan pangan (padi) tetapi dirinya merasa bahwa wilayahnya kurang luas padahal wilayah milik Mbah Bergas sangat luas tetapi penuh dengan pohon-pohon yg banyak.
Mbah Gabah merasa iri karena wilayahnya tidak seluas milik Mbah Bergas dan pada akhirnya Mbah Gabah mempunyai fikiran buruk yaitu ingin membunuh Mbah Bergas beserta anak dan istrinya.
Karena Mbah Gabah tidak berani secara langsung, kemungkinan ilmunya Mbah Bergas tinggi daripada Mbah Gabah jadi Mbah Gabah tidak berani.
Pada suatu malam niat Mbah Gabah akan dilaksanakan yaitu membunuh sekeluarga yg ada dirumah Mbah Bergas tapi tidak secara langsung,waktu malam itu Mbah Gabah menggunakan seluruh kekuatannya untuk mengangkat batu-batu besar yang selanjutnya dilemparkan ke rumah Mbah Bergas dari atas Bukit Punggang Wetan.
Tapi malam itu Allah SWT menakdirkan lain,yang pada akhirnya batu-batu besar yang dilemparkan Mbah Gabah berhenti semua dan tidak jadi menabrak rumah Mbah Bergas dan seandainya batu-batu besar itu menabrak rumah pasti langsung hancur karena batu-batu tersebut ±2 meter tingginya. Pada akhirnya Kyai Hanggaswiryo tadi diberi nama Bergas (bahasa jawanya slamet;pangestu;sugeng;dsb).
Mbah Gabah tersebut lalu menyesal atas perbuatan jahatnya terhadap Mbah Bergas karena Mbah Gabah terbujuk oleh nafsu akan harta dunia lalu sebagai tanda bukti bahwa Mbah Gabah benar-benar menyesal maka digambarlah wayang dan gunungan wayang pada batu dibawah perempatan Punggang Wetan.
Dan sampai sekarang gambar wayang tersebut masih ada yang dikenal dengan nama Watu Wayang (batu yang digambari wayang).

Sumber: Cerita dari sesepuh Dusun Brigasan dan berdasarkan letak geografisnya.

Didukung oleh:
Http://bing.com
Http://google.com
Http://yahoo.com
Http://blogger.com

1 komentar: